Home » » Kisah Kelebihan Bulan Rajab dimasa Rasullah SAW dan Nabi Isa A.S

Kisah Kelebihan Bulan Rajab dimasa Rasullah SAW dan Nabi Isa A.S

Posted by PENGAJIAN TASAWUF on Tuesday, March 28, 2017


Bulan Rajab dikenal sebagai bulan berkah. Bulan dimana Allah melipat gandakan segala amal kebaikan manusia dan juga menggandakan keburukan manusia. Allah berfirman mengenai kelebihan bulan rajab ini didalam Al-Qur’an, sebagai berikut :

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” 
(At-Taubah : 36)

Mengenai tafsir ayat ini, Imam Bukhari meriwayatkan didalam kitab Tafsir dan lain-lainnya. Imam Muslim meriwayatkannya melalui hadist Ayyub, dari Muhammad ibnu Sirrin, dari Abdur Rahman Ibnu Abu Bakrah, dari ayahnya, berkata :

“Abu Hurairah berkata, telah bersabda Nabi Muhammad SAW : “Sesungguhnya zaman  telah berputar seperti keadaan semual sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dan Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah 12 belas dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi diantaranya 4 bulan haram (suci); 3 diantaranya beruturt-turut, yaitu Bulan Zul Qa’dah, Zul Hijjah, dan Muharram, sedangkan lainnya ialah Rajab Mundar yang terletak di antara bulan Jumada dan Sya’ban”.

Mengenai kelebihan bulan Rajab sangat banyak sekali, diantara Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan sisi kelebihan bulan Rajab ini :

إِنَّ رَجَب شَهْرُ اللهِ، وَشَعْبَانَ شَهْرِيْ، وَرَمَضَانَ شَهْرَ أُمَّتِي.
“Sesungguhnya Rajab itu bulannya Allah, dan Sya’ban itu bulanku, dan Ramadhan itu bulan ummatku.”

Para ahli tafsir juga pernah meriwayatkan bahwa dikatakan Rajab sebagai bulan Haram pada ayat diaatas karena Haram artinya “suci”, pengertian haram disini bukanlah haram dalam istilah fiqhi atau syar’i. Itulah sebabnya orang arab jaman dahulu jika datang 4 bulan diatas maka mereka sangat menghormatinya, hal ini karena 4 bulan diatas termasuk bulan rajab terdapat kisah-kisah, peristiwa atau sejarah yang terjadi atas para nabi dan rasul terdahulu. Maka oleh karena itu didalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, sebahagian ulama tafsir mengatakan bulan haram (termasuk Rajab) adalah bulan yang haram untuk melakukan maksiat, jika melakukan maksiat maka ia akan digandakan dosannya dan sebaliknya, jika iia mengerjakan kebaikan dan amal shaleh maka ia mendapat ganjaran yang berlimpat ganda.

Hal ini tentunya berlaku bagi orang arab dahulu dalam menghormati bulan-bulan haram diatas. Bagi kita sebagai umat Rasulullah SAW tentunya melebihkan bulan Rajab juga memiliki alasan tersendiri, sepertimana yang telah dijelaskan didalam kitab Jam’ul Fawaid, karya Syeikh Abdullah Fatani, bahwa bulan Rajab adalah bulan dimana Allah menurunkan beberapa peristiwa besar atas para nabi, salah satunya adalah Kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad yang terjadi pada tanggal 27 Rajab. Kisah dimana Rasulullah berjumpa dengan Allah SWT dengan jasad dan ruhnya. Selain itu juga Syeikh Abdullah Al-Fatani juga bulan rajab terdapat kelebihan yang Allah turunkan khusus kepada kaum Muhammad dan tidak pada kaum yang para nabi sebelumnya.

Didalam kitab Jam’ul Fawaid tersebut, diceritakan kisah diatas sebagai berikut :

Dulu saat Rasulullah SAW sedang duduk dalam suatu majlis maka tibalah seseorang yang berwajah asing yang para sahabat satupun tidak mengenalinnya. Wajahnya putih dan bersih. Lalu seseorang tersebut memberi salam kepada Nabi dan duduk didepan beliau. Rasulullah bertanya, “Anda siapa?”, orang itu menjawab, “Saya adalah umat Nabi Isa”. Rasulullah SAW bertanya kembali, “ada gerangan apa saudara datang kesini wahai fulan”. Orang itu bercerita : “Wahai Rasulullah, aku adalah teman daripada Nabi isa yang diberikan anugrah oleh Allah kepadaku panjang umur untuk berjumpa denganmu ya rasulullah. Jarak antara masa mu dengan nabi isa adalah kisaran 500 tahun. Sejak Nabi isa masih remaja saya bersamanya hingga beliau menjadi dewasa dan menjadi seorang nabi, saat itu saya beriman kepadanya dan meminta kepada beliau untuk berdoa kepada Allah agar umurku dipanjangkan hingga aku berjumpa denganmu. Aku telah lama membaca tentang kelebihanmu wahai Rasulullah, aku telah membaca kitab Injil dan Taurat disana tercantum namamu itulah sebabnya aku ingin berjumpa denganmu dan sekarang Alhamudulillah Allah memberi izin kepadaku atas hari yang mulai ini.”

“Wahai Rasulullah ketahuilah, dahulu saat aku bersama Nabiyullah Isa, kami berjalan disuatu tempat hingga akhirnya kami diperintahkan oleh Allah untuk datang kesuatu gunung yang gunung itu sangatlah tinggi dan bersinar. Lalu nabi Isa berkata : “Ya Allah berikanlah hamba kekuatan untuk menaiki Gunung yang tinggi ini”, dan Allah mengabulkan permintaan beliau hingga tiba-tiba kami menaiki gunung tersebut dengan sangat mudah sampai keujung gunung. Saat kami tiba disana, Allah memberi izin kepada gunung itu untuk dapat berbicara kepada Nabi Isa. Gunung itu berucap : “Wahai Nabiyullah Isa, maukah aku beritahu sesuatu hal yang indah dan takjub kepada mu ?. “iya boleh wahai makhluk Allah”, Nabi Isa menjawab. Lalu tiba-tiba disalah satu bebatuan pada gunung tersebut terbelahlah lalu muncullah seseorang yang putih dan telah berjenggot didalamnya sedang berzikir. Nabi Isa terkaget dan takjub bagaimanakah didalam batu ada seseorang yang dapat hidup. Lalu Nabi Isa bertanya kepada orang tersebut : “Wahai Hamba Allah, darimana asalmu dan bagaimanakah kejadian kok bisa kamu berada didalam sini ?”. Orang itu menjawab : “Saya adalah umat Nabi Musa yang hidup sudah hampir 600 tahun. Saya berada disini karena dahulu saya meminta kepada Musa untuk dipanjangkan oleh Allah umur saya hingga kepada masa Nabi Muhamamd SAW. Karena saya telah membaca didalam kitab Zabur dan Taurat mengenai kelebihan Nabi Muhammad SAW”. Mendengar cerita itu Nabi Isa terkagum kepada orang tersebut dan beliau bertanya kepada Allah : “ya Allah sesungguhnya aku ingin seperti hamba mu yang seperti ini”. Lalu Allah menjawab : Wahai Isa, sesungguhnya ada kaum yang lebih tinggi derajat pahalanya lebih dari orang yang kau kagumi itu, mereka adalah umat Nabi Muhammad, nabi setelah mu. Jika umat muhammad berpuasa satu hari saja dalam bulan Rajab maka pahalanya akan lebih dari orang ini”. Ketika mendengar ini Nabi Isa meminta agar dapat berjumpa dengan Nabi Muhammad.

Wahai Rasulullah, inilah cerita yang aku dapatkan bersama dengan Nabiyullah Isa. Engkau adalah pemimpin para Nabi dan nama engkau selalu disebut-sebut oleh para Nabi terdahulu. Dan hari ini aku sangat berbahagia sekali bisa berjumpa denganmu. Semoga kita selalu dalam rahmat Allah. Tiba-tiba orang tersebut meminta izin dan para sahabat ketika itu merasa heran dan terkagum-kagum kepada umat nabi isa yang tidak disebutkan namanya itu.

Ini adalah sebuah kisah dari puluhan kisah mengenai kelebihan bulan rajab. Bulan rajab didalam banyak riwayat telah menceritakan banyak kelebihan-kelebihannya. Maka oleh karena itulah kita sebagai umat muslim, menyambut bulan rajab maka hal-hal yang bersifat amal baik haruslah banyak kita lakukan dan hal yang bersifat amal buruk kita hindarkan. Selain itu, para ulama banyak menganjurkan berpuasa di bulan rajab ini, karena pahala didalamnya juga banyak sekali. Salah satunya didalam kitab Jam’ul Fawaid menjelaskan bahwa berpuasa satu hari saja pada bulan rajab maka pahalanya sebanding dengan ia beribadah 1000 tahun. Dan seterusnya. Semoga artikel singkat ini menjadi bahan pelajaran kita dalam menyambut bulan haram Allah, salah satunya adalah bulan Rajab.
Sumber :
Tgk. Habibie M. Waly

Rujukan :
Kitab Jam’ul Fawaid
Kitab Durratun Nasihin
Kitab Tafsir Ibnu Katsir




Thanks for reading & sharing PENGAJIAN TASAWUF

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment

Loading...
'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();