Wahai anakku yang tercinta,
Hasil apakah yang akan engkau perolehi daripada engkau
telah banyak menghabiskan masa hanya belajar ilmu Kalam (ilmu mempelajari
tentang segala sifat Allah dan nama nama-Nya), ilmu al-Khalaf (yaitu ilmu yang
mempelajari tentang segala masalah hukum fikih yang rumit-rumit), Ilmu
kedokteran, ilmu ad-Dawawin wal as-sy’ar (ilmu tentang segala syair arab), ilmu
Nujum (ilmu tentang perbintangan ataupun astronomi), ilmu ‘Arudh (ilmu tentang
cara menimbangi peletakkan syair arab) dan ilmu Nahwu dan Sharaf (ilmu tentang
kaedah-kaedah bahasa arab atau sastra arab) selain daripada engkau
mempersia-siakan umur dengan melnaggar perintah Allah yang Maha Besar[1].
Sesungguhnya aku telah melihat didalam kitab injil Nabi
Isa Alahiss Salam, bahwa disebutkan sebagai berikut :
“Dimulai dari seorangmayit telah diletakkan diatas
kerandanya sampai mayit itu diletakkan ditepi kuburnya, maka saat itu
sebenarnya Allah SWT telah bertanya kepadanya empat puluh pertanyaan, yang
pertama ialah : Wahai hambaku, kenapa engkau senantiasa sepanjang tahun
selalu memperhatikan kebesaran tempat pandangan manusia kepadamu (yaitu
anggota yang terlihat darimu) tetapi engkau tidak peduli kepada tempat
pandanganku (yaitu menggunakan hati untuk melihatku) walapun satu saat
saja. Dan setiap hari Allah SWT memandang kedalam hatimu lalu ia berfirman
: Kenapa engkau hanya memberikan perhatian kepada selain daripada Ku,
sedangkan engkau dikelilingi dengan ihsanku (yaitu kebaikanku untuk mu), apakah
sebenarnya engkau tuli sehingga engkau tidak mendengar lagi ?
Sumber :
Kitab Ayyuhal Walad (Imam Al-Ghazali)
[1] Maksud Imam al-Ghazali disini adalah bahwa
rugilah orang yang mempelajari ilmu Matematika, biologi, ilmu tata bahasa arab
dan lain sebagainya jika seorang penuntut ilmu itu tidak mempelajari lebih
dahulu ilmu fardu a’in. Adapaun ilmu fardu A’in itu adalah Ilmu Tauhid, Ilmu
Tasauf dan Ilmu Fikih.
Thanks for reading & sharing PENGAJIAN TASAWUF



0 comments:
Post a Comment