Home » » Kisah Seorang Yang Sadar Karena Anak Kristen

Kisah Seorang Yang Sadar Karena Anak Kristen

Posted by PENGAJIAN TASAWUF on Tuesday, February 14, 2017


﴿ لَايُخَافُ عَلَيْكَ أَنْ تَلْتَبِسَ الطُّرُقُ عَلَيْكَ، وَإِنَّمَا يُخَافُ عَلَيْكَ مِنْ غَلَبَةِ الْهَوَى عَلَيْكَ
“Tidak ditakuti atas anda bahwa kelirunyajalan-jalan (ubudiyah), dan hanyasanya ditakuti karena dikerasi hawa nafsu atas anda. ”
- (Kalam Hikmah ke-106) -

Seorang Alim Tasawuf bernama: Syaqiq Al-Balkhy, pada suatu kali beliau musafir ke suatu negeri karena kepentingan
bisnis (dagang). Pada waktu ia berada di negeri yang ia tuju itu, ia masuk sebuah gereja, sekedar untuk melihat-lihat saja. Di dalam gereja itu ia melihat patung-patung disembah orang. Maka ia melihat seorang anak muda sedang menyembah patung di gereja itu. Syaqiq berkata kepadanya: “Bahwasanya anda ada mempunyai Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Berkehendak dan Menciptakan segala-galanya. Kena-pakah anda tidak menyembah Dia dan meninggalkan patung-patung ini, di mana semuanya ini tidak mendatangkan apa-apa manfaat.
Pemuda musyrik itu menjawab: “Apabila benar perkataan Tuan, karena apa Tuan harus berdagang ke negeri ini, padahal Tuhan me-nurut kepercyaan Tuan adalah Maha Kuasa yang dapat Memberikan rezeki Tuan di negeri Tuan sendiri?”
Syaqiq menjawab: “Betul....betul..!” Syaqiq lantas sadar, hatinya terbangun dan jaga, dan mulai pada saat itu ia pun kembali ke negeri- nya. Meninggalkan bisnisnya dan mengarahkan seluruh hidupnya untuk beribadat kepada Allah s.w.t. Syaqiq berkata tentang dirinya: “Dengan kembaliku kepada Allah, maka Dia telah mengayakan daku dari segala sesuatu yang aku tidak kira sama sekali.”
Makna Kisah :
Maksud Syaqiq ialah, bahwa dengan apa yang ada padanya, sudah cukup baginya, sehingga ia sudah tidak diganggu lagi oleh waswas dunia yang selalu menjadikan manusia tamak, loba dan haus kepada hal-hal yang bersifat dunia semata-mata, tetapi tidak menguntungkan pada agama dan akhirat.
Contoh tersebut di atas, adalah gambaran kepada kita bahwa
apabila hati telah bersih, dan telah bercahaya dengan iman, yakin dan
ikhlas, maka banyaklah kebaikan-kebaikan yang dapat ditangkap oleh hati, sehingga hati memaksa anggota tubuh untuk mengamalkan
kebaikan-kebaikan itu. Apakah kebaikan-kebaikan itu datangnya dari orang-orang seagama atau tidak.
Kekeliruan manusia pada jalan-jalan kebaikan masih bisa diatasi apabila manusia mau mengikuti petunjuk-petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasul, melalui Ulama-ulama dan guru-guru yang ahli dalam bidangnya, seperti ketentuan di atas. Tetapi apabila hati telah keliru dengan godaan hawa nafsu, maka awaslah, jangan-jangan godaan tersebut menutup segala pintu kebaikan sehingga kita buta sama sekali.
Dan kalau mata hati telah buta melihat jalan-jalan kebaikan, maka sulitlah obatnya, terkecuali dengan taubat kepada Allah s.w.t. dan menyesal atas segala perbuatan-perbuatan yang tidak baik, yang kita kerjakan selama ini.


 Sumber : 
Al-Hikam Abuya Muhibbuddin Waly

Thanks for reading & sharing PENGAJIAN TASAWUF

Previous
« Prev Post

0 comments:

Post a Comment

Loading...
'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();